بسم الله الرحمن الرحيم
Mushala Darul 'Ulum |
Alhamdulillah, setelah lama sekali, hampir setahun tidak menulis di blog ini, akhirnya kali ini mendapatkan kesempatan lagi. Mengawali postingan di tahun 2015, saya ingin sedikit berbagi cerita tentang Sidasari-Sidaurip dan sekitarnya. Di penghujung tahun 2014, pada pertengahan bulan Desember lalu, saya berkesempatan pulang ke tempat kelahiran, kampung tercinta Sidasari-Sidaurip. Kesempatan yang pas untuk memutar memori masa kecil, dengan berkeliling ke sudut-sudut kampung tempat dulu dolanan dan kelayaban. Mencoba membandingkan keadaannya sekarang dengan gambaran keadaan waktu dulu yang masih tersimpan dalam otak. Berubah itu pasti, musim pun telah beranomali. Buat yang masa kecilnya dulu tumbuh di kampung ini pasti tau bagian mana yang telah hilang, sisi mana yang ditambah, atau apa yang baru di Sidasari-Sidaurip. Tetapi kalau saatnya pulang kampung tiba, merasakan suasananya mungkin membuat anda seakan menjadi anak kecil lagi. Begitupun saya, kalau sudah merasakan sejuknya rumah masa kecil, penginnya lanjut dolan-dolan meng terbis, niliki kali, sawah, Brug Menceng, Brug Kuning, Langgar, Pasar Grumung, Balai Desa, dan penjuru kampung lainnya. Dari Sidasari ke Gegangsari, Jambe Lima, Tumpangsari, Solokdungun, Sidaurip, dan Kuripan.