Selayang Pandang Dusun Sidasari - Desa Sidaurip

Sidasari adalah nama sebuah dusun di Desa Sidaurip. Desa Sidaurip sendiri merupakan bagian dari kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap.

Ketiga Dawa

Suatu ketika musim kemarau malanda Sidasari.

Peta Bahaya Tsunami Untuk Pesisir Cilacap dan Kebumen

Daerah bahaya Tsunami di Cilacap telah dipetakan melalui kerja sama riset GITEWS - German-Indonesia Tsunami Early Warning System.

Desember di Sidaurip

Pada pertengahan Desember itu, hujan deras mengguyur wilayah Gandrungmangu dan sekitarnya dalam waktu cukup lama sehingga menyebabkan banjir di berbagai tempat.

Stasiun Gandrungmangu Beroperasi Lagi

Stasiun Gandrungmangu secara resmi dibuka lagi untuk pelayanan naik turun penumpang setelah setahun lebih tidak ada satupun kereta api yang berhenti disana.

Sidasari - Sidaurip - Gandrungmangu - Cilacap - Jawa Tengah (53254) Salam dari desa!

Jumat, 11 September 2015

Nyigar Ketapang

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Mengenang masa dulu di Sidasari kalau musim ketiga tiba. Banyak kegiatan dan dolanan  yang bisa dilakukan bocah-bocah. Kalau ketiganya bertepatan dengan musim panen, anak-anak biasanya pada bermain di area sawah seperti bikin gubugan dari damen, main layangan, ngarah celiring, ngurug manuk peking, sampai main bola di sawah. Namun musim kemarau tahun ini tidak bersamaan dengan musim panen di Sidasari.

Kalau tidak bermain di sawah, juga bisa main-main di karangan. Karena saat kemarau, tanah pekarangan tidak cebrik lagi, blumbangan-blumbangan juga pada sat. Dulu, bocah-bocah  sebrayananku sering main sepeda dikarangan. Pit wangkring, dames atau jengki dituntun, sambil  membawa teman lain yang naik di pedal sebelah kanan dengan jongkok atau berdiri. Nrobos karangan dan blumbangan sat sampai ke Jakarta, Bandung bahkan Surabaya untuk mencari duit godong warawaribang.

Saat kemarau, pohon-pohon di pekarangan pun banyak yang berguguran daunnya atau rantingnya mengering. Itulah kesempatan untuk repek mencari pangpung untuk genen, karena dulu belum ada kompor gas. Kalau sekarang pangpung, klari, klaras dan kleang juga masih dimanfaatkan untuk genen gula. Saat kemarau biasanya juga banyak buah ketapang (Terminalia catappa) yang sudah jatuh dari pohonnya, baik jatuh sendiri atau karena dimakan codot. Biasanya dulu setelah pulang sekolah, pergi ke pekarangan mencari dan mengumpulkan buah ketapang. Buah almond tropis itu disigar, diambil bijinya untuk dimakan. Rasanya seperti kacang tanah, bisa juga digoreng atau dibuat sambel. Tapi awas hati-hati, kalau tidak bersih bisa bikin mencret. Hahaha dasar nggragas!

Rabu, 09 September 2015

Nglongok Kelep Wetan & Kelep Kulon: Antara Ciaur dan Cisumur

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Antara Ciaur (Gintungreja) dan Cisumur, melintasi Tumpangsari. Melanjutkan mblasak-mblusuk, tapi ora keblusuk soalnya sedang kemarau. Setelah midar-mider sampai pol-pollan sier wetan kali Sayangbaya, lanjut nyebrang kali Tumpangsari. Tujuannya adalah kelep wetan di perbatasan Desa Sidaurip dan Desa Gintungreja.

Senin, 07 September 2015

Penghuni Wit Pelem & Kali Sayangbaya

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Masih tentang dokumentasi midar-mider pada bulan Juli lalu. Ketika menyusuri tanggul irigasi wetane Kaki Sudir, nampak sebuah pohon cukup besar berdiri di pinggir tanggul. Awalnya cuek saja bersepeda ke arah Tumpangsari sambil melihat-lihat sawah yang kekeringan dan orang-orang yang sedang ngarit suket. Sampai ketika lewat di bawah pohon besar tersebut, persis diatas kepala ada sesuatu yang waowww.... Hanya berjarak sekitar 30 cm saja dari kepala saya sarang Tawon yang besar itu menggantung di pohon. Puluhan atau mungkin ratusan tawon yang besar-besar pun beterbangan di sekitarnya.

Rabu, 29 Juli 2015

Dari Pinggiran Sidaurip: Menyusuri Tanggul Kali, Sier & Galengan

 بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, lebaran tahun ini berkesempatan untuk mudik. Para perantau yang mudik menggunakan kereta api termasuk saya, saat ini sudah bisa turun atau naik di Stasiun Gandrungmangun lagi. Suatu kegembiraan tambahan, sebab tahun lalu para penumpang kereta api dari daerah Gandrung dan sekitarnya tidak bisa naik atau turun di Stasiun Gandrungmangun, melainkan harus ke Stasiun Sidareja atau Stasiun Kawunganten. Hal tersebut dikarenakan Stasiun Gandrungmangun sempat ditutup operasionalnya oleh PT. KAI selama kurang lebih setahun pada tahun 2014. Hingga kemudian harapan yang ditunggu-tunggu pun terwujud, Stasiun Gandrungmangu dioperasikan lagi pada April 2015 lalu.

Senin, 27 Juli 2015

Selamat 'Idul Fitri, Ketika Kekeringan Menghampiri Sidasari - Sidaurip (Lagi)

 بسم الله الرحمن الرحيم

Hari-hari di bulan Juli 2015 menjadi hari yang sibuk bagi banyak orang, termasuk bagi warga Sidasari – Sidaurip. Bagaimana tidak? Di tahun 2015 ini momen puasa Ramadhan berlangsung sejak pertengahan bulan Juni, dan Hari Raya ‘Idul Fitri 1436 Hijriah hadir di tengah bulan Juli. Warga Sidasari – Sidaurip yang sebagian besar beragama Islam tentu menyambut dan merayakan momen tersebut dengan sukacita dan kesibukan yang bermacam-macam. Keriuhan bahkan sudah mulai terdengar sejak sekitar 3 bulan sebelum lebaran tiba. Orang-orang Sidasari – Sidaurip yang sedang merantau di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya atau di luar pulau Jawa, sudah mempersiapkan untuk mudik ke kampung yang dirindukan. Tidak ketinggalan mereka yang berada di luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Brunai, Singapura, Malaysia dan entah dimana lagi juga mengabarkan ketidaksabarannya akan segera pulang ke desa. Mereka membuat status di facebook, bahwa pada Badhan ini akan pulang untuk bertemu keluarga, saudara, tetangga, teman atau kenalan. Kemudian semua orang dapat membacanya dan berkomentar. Ohh.. betapa riuhnya desa Sidaurip (di dunia maya).

Senin, 06 April 2015

Stasiun Gandrungmangu Beroperasi Lagi

بسم الله الرحمن الرحيم

Bupati Cilacap meresmikan reaktivasi stasiun Gandrungamngu (rri.co.id)

KBRN, Cilacap: Stasiun Gandrungmangu secara resmi dibuka lagi untuk pelayanan naik turun penumpang setelah setahun lebih tidak ada satupun kereta api yang berhenti disana.

Peresmian beroperasinya kembali stasiun Gandrungmangu dilakukan oleh Bupati Cilacap, Tatto S. Pamuji Senin (6/4/2015). Dalam kesempatan tersebut Bupati Cilacap didampingi Vice President PT KAI Daop 5 Safrudiansyah memberikan komando berangkat untuk Kereta Api (KA) Kutojaya Selatan tujuan Kiaracondong.

Dalam sambutannya Bupati Cilacap meminta agar seluruh lapisan masyarakat ikut menjaga agar layanan KA di Gandrungmangun dapat berjalan terus. Menurut Bupati adanya pelayanan kereta api akan dapat membantu perekonomian didaerah ini.

Sementara itu Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Safrudiansyah mengharapkan agar masyarakat sekitar terus ikut membantu memelihara terciptanya ketertiban dan keamanan di stasiun Gandrungmangu agar pelayanan penumpang dapat dilaksanakan seterusnya.

Untuk tahap awal PT KAI Akan melakukan uji coba berhentinya kereta api di stasiun Gandrungmangu selama satu bulan. Ada 7 kereta api yang dijadwalkan berhenti setiap hari untuk melayani penumpang dari stasiun itu.

Ke-tujuh kereta api tersebut masing - masing KA Kahuripan tujuan Kediri, KA Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo dan Kiaracondong serta KA Serayu Pagi dan Serayu Malam tujuan Jakarta dan Purwokerto.

"Kami akan lakukan evaluasi dari uji coba ini,  jika tetap tertib dan kondusif akan dilanjutkan, namun jika tidak pasti akan dihentikan lagi, bahkan untuk selamanya". kata Safrudiansyah. 

Diharapkan berhentinya kereta api di stasiun Gandrungmangu tidak akan menghadapi gangguan ketertiban lagi, sehingga dapat terus berlangsung untuk selamanya.

 "Jika ada yang mencoba mengganggu ketertiban di stasiun, tentu akan berhadapan juga dengan masyarakat ". katanya.

Karena masyarakat sangat menginginkan berhentinya kereta api ini demi kemudahan transportasi serta berkembangnya perekonomian di daerah ini. (SPJ)

(Dikutip seluruhnya dengan sedikit edit penulisan dari rri.co.id)


Rabu, 14 Januari 2015

Desember di Sidaurip


 بسم الله الرحمن الرحيم

Mushala Darul 'Ulum
Alhamdulillah, setelah lama sekali, hampir setahun tidak menulis di blog ini, akhirnya kali ini mendapatkan kesempatan lagi. Mengawali postingan di tahun 2015, saya ingin sedikit berbagi cerita tentang Sidasari-Sidaurip dan sekitarnya. Di penghujung tahun 2014, pada pertengahan bulan Desember lalu, saya berkesempatan pulang ke tempat kelahiran, kampung tercinta Sidasari-Sidaurip.  Kesempatan yang pas untuk memutar memori masa kecil, dengan berkeliling ke sudut-sudut kampung tempat dulu dolanan dan kelayaban. Mencoba membandingkan keadaannya sekarang dengan gambaran keadaan waktu dulu yang masih tersimpan dalam otak. Berubah itu pasti, musim pun telah beranomali. Buat yang masa kecilnya dulu tumbuh di kampung ini pasti tau bagian mana yang telah hilang, sisi mana yang ditambah, atau apa yang baru di Sidasari-Sidaurip. Tetapi kalau saatnya pulang kampung tiba, merasakan suasananya mungkin membuat anda seakan menjadi anak kecil lagi. Begitupun saya, kalau sudah merasakan sejuknya rumah masa kecil, penginnya lanjut dolan-dolan meng terbis, niliki kali, sawah, Brug Menceng, Brug Kuning, Langgar, Pasar Grumung, Balai Desa, dan penjuru kampung lainnya. Dari Sidasari ke Gegangsari, Jambe Lima, Tumpangsari, Solokdungun, Sidaurip, dan Kuripan.

 
Terima kasih atas kunjungannya. Kritik, saran, informasi dan lain-lain dapat dikirimkan melalui kontak yang tersedia