Sidasari - Sidaurip - Gandrungmangu - Cilacap - Jawa Tengah (53254) Salam dari desa!

Senin, 30 Desember 2013

Ketiga Dawa

بسم الله الرحمن الرحيم

Rekasane wong tani Sidasari kalau tidak ada air, sawah-sawah mengering tidak dapat ditanami padi. Yang sudah terlanjur ditanami pun akan menjadi tidak produktif. Petani tidak dapat panen sehingga penghasilan berkurang. Itulah masa paceklik.

Pada pertengahan tahun 2012 kemarin, ketiga dawa (kemarau panjang) terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di pulau Jawa. Di Sidasari-Sidaurip selama kurang lebih setengah tahun tidak turun hujan. Hal tersebut mengakibatkan air tanah menurun dan lahan persawahan menjadi kering. Tanahnya pada nela (retak-retak) menjadi lungka (bongkahan tanah kering). Air dari irigasi yang diharapkan dapat mengairi sawah di musim kemarau, saat itu pun menjadi tidak mengalir. Hal itu dikarenakan debit air bendungan Menganti di sungai Citanduiy yang menjadi sumber irigasi juga rendah. Padahal sebelum ketiga dawa mulai melanda, petani di Sidasari-Sidaurip sedang memulai musim tanam sadon (istilah untuk siklus tanam padi di musim kemarau). Di lahan persawahan pinggiran desa Sidasari-Sidaurip sebagian besar sudah ditanduri. Sedangkan di lahan persawahan yang lebih ke selatan lagi seperti di kidul ndesa, parat, permohonan, blabak dan yang lainnya baru tahap pengolahan tanah dan nyebar.

Dampaknya pun sangat terasa bagi para petani. Modal yang sudah dikeluarkan untuk menanam padi saat itu tidak menghasilkan padi. Inilah beberapa gambar dari dampak ketiga dawa di Sidasari-Sidaurip.


Foto tersebut menampakkan saluran irigasi yang berada di pinggir jalan menuju ke Tumpangsari, airnya tidak mengalir.


 Itu adalah sawah yang baru ditraktor di kidul ndesa, akan tetapi tidak dapat diolah lebih lanjut karena karena tanahnya terlanjur mengering.


Lihatlah......! Semaian padi pun kekeringan dan sengaja dibiarkan saja, karena tidak ada lahan yang akan dapat ditanami. Hingga akhirnya winih-winih tersebut hanya menjadi tempat bermain si tikus sawah.



Sawah yang sudah terlanjur ditanami pun menjadi tidak terurus. Pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal, tidak subur dan kerdil karena air, hara, cahaya dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan juga diserap oleh rumput-rumput yang menjamur di musim kemarau.



Para petani bukannya hanya diam begitu saja mengahadapi keadaan tersebut. Diantara mereka ada yang mencoba membuat sumur di sawah untuk menyirami tanaman. Akan tetapi usaha itu pun tidak berhasil karena permukaan air tanah semakin menurun akibat dari lamanya kemarau. Selain itu, air tanah di lahan persawahan Sidasari-Sidaurip ketika musim kemarau juga menjadi asin. Air tanah yang asin tersebut tidak bagus ketika digunakan untuk menyiram tanduran padi.

Sebagian petani ada yang memiliki mesin pompa air, sedangkan sebagian yang lain tidak memiliki pompa tetapi mungkin punya biaya untuk menyewa pompa air tersebut. Mereka memanfaatkannya untuk menyiram sawah mereka dengan menyedot air kali. Mereka berusaha menyelamatkan tanaman padinya agar dapat berbuah sampai panen. Sayang ikhtiar ini pun tidak berbuah maksimal seperrti yang diharapkan. Tanaman tetap tidak tumbuh optimal, buah yang dihasilkan pun jarang-jarang. Ditambah lagi serangan si tikus.

Disaat tanaman padi merana karena kekeringan, rumput umbung-umbung justru tumbuh subur dan menjamur. Tanah yang kering itulah habitat yang cocok untuk umbung-umbung. Itulah alam! Seandainya rumput umbung-umbung dan rumput-rumput lainnya itu dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak....... Seandainya masyarakat Sidasari-Sidaurip selain menanam padi padi juga memelihara hewan ternak, yang pakannya dari rumput-rumput liar tersebut.....

Mendung menggulung, tetapi hujan belum akan segera turun di Sidasari-Sidaurip ketika itu. Yang pasti harapan itu sudah dekat. Harapan itu selalu ada, seperti terbitnya matahari di musim ketiga ini. Menyinari alam Sidasari. Hangat bersama embun pagi....



Di Sidasari, matur nuwun.
Location: Sidaurip, Gandrungmangu, Cilacap, Central Java, Indonesia

2 komentar:

 
Terima kasih atas kunjungannya. Kritik, saran, informasi dan lain-lain dapat dikirimkan melalui kontak yang tersedia