بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, lebaran tahun ini berkesempatan untuk mudik. Para perantau yang mudik menggunakan kereta api termasuk saya, saat ini sudah bisa turun atau naik di Stasiun Gandrungmangun lagi. Suatu kegembiraan tambahan, sebab tahun lalu para penumpang kereta api dari daerah Gandrung dan sekitarnya tidak bisa naik atau turun di Stasiun Gandrungmangun, melainkan harus ke Stasiun Sidareja atau Stasiun Kawunganten. Hal tersebut dikarenakan Stasiun Gandrungmangun sempat ditutup operasionalnya oleh PT. KAI selama kurang lebih setahun pada tahun 2014. Hingga kemudian harapan yang ditunggu-tunggu pun terwujud, Stasiun Gandrungmangu dioperasikan lagi pada April 2015 lalu.
بسم الله الرحمن الرحيم
Hari-hari
di bulan Juli 2015 menjadi hari yang sibuk bagi banyak orang, termasuk bagi
warga Sidasari – Sidaurip. Bagaimana tidak? Di tahun 2015 ini momen puasa Ramadhan
berlangsung sejak pertengahan bulan Juni, dan Hari Raya ‘Idul Fitri 1436 Hijriah
hadir di tengah bulan Juli. Warga Sidasari – Sidaurip yang sebagian besar
beragama Islam tentu menyambut dan merayakan momen tersebut dengan
sukacita dan kesibukan yang bermacam-macam. Keriuhan bahkan sudah mulai
terdengar sejak sekitar 3 bulan sebelum lebaran tiba. Orang-orang Sidasari –
Sidaurip yang sedang merantau di kota-kota seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya atau di luar pulau Jawa, sudah mempersiapkan untuk mudik ke kampung
yang dirindukan. Tidak ketinggalan mereka yang berada di luar negeri seperti
Taiwan, Hongkong, Brunai, Singapura, Malaysia dan entah dimana lagi juga
mengabarkan ketidaksabarannya akan segera pulang ke desa. Mereka membuat status
di facebook, bahwa pada Badhan ini akan pulang untuk bertemu keluarga, saudara,
tetangga, teman atau kenalan. Kemudian semua orang dapat membacanya dan
berkomentar. Ohh.. betapa riuhnya desa Sidaurip (di dunia maya).