Sidasari - Sidaurip - Gandrungmangu - Cilacap - Jawa Tengah (53254) Salam dari desa!

Senin, 27 Juli 2015

Selamat 'Idul Fitri, Ketika Kekeringan Menghampiri Sidasari - Sidaurip (Lagi)

 بسم الله الرحمن الرحيم

Hari-hari di bulan Juli 2015 menjadi hari yang sibuk bagi banyak orang, termasuk bagi warga Sidasari – Sidaurip. Bagaimana tidak? Di tahun 2015 ini momen puasa Ramadhan berlangsung sejak pertengahan bulan Juni, dan Hari Raya ‘Idul Fitri 1436 Hijriah hadir di tengah bulan Juli. Warga Sidasari – Sidaurip yang sebagian besar beragama Islam tentu menyambut dan merayakan momen tersebut dengan sukacita dan kesibukan yang bermacam-macam. Keriuhan bahkan sudah mulai terdengar sejak sekitar 3 bulan sebelum lebaran tiba. Orang-orang Sidasari – Sidaurip yang sedang merantau di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya atau di luar pulau Jawa, sudah mempersiapkan untuk mudik ke kampung yang dirindukan. Tidak ketinggalan mereka yang berada di luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, Brunai, Singapura, Malaysia dan entah dimana lagi juga mengabarkan ketidaksabarannya akan segera pulang ke desa. Mereka membuat status di facebook, bahwa pada Badhan ini akan pulang untuk bertemu keluarga, saudara, tetangga, teman atau kenalan. Kemudian semua orang dapat membacanya dan berkomentar. Ohh.. betapa riuhnya desa Sidaurip (di dunia maya).

Badhan pun akhirnya tiba pada hari jum’at 17 Juli lalu, selamat Hari Raya ‘Idul Fitri untuk seluruh umat muslim. Alhamdulillah saya juga bisa mudik, kesempatan nggo midar-mider karo mblasak-mblusuk. Namun pemandangan yang terhampar adalah sawah yang tidak berair, mengering. Tanahnya mletak, garing. Tandurannya menguning. Saluran irigasi yang jadi harapan adanya air juga kering kerinting. Kisah paceklik karena kekeringan yang mengakibatkan gagal panen pada tahun 2012 lalu sepertinya akan terjadi lagi. Ketiga dawa telah mampir di Sidasari – Sidaurip lagi.

Tanduran di sawah pinggir kali, pereng wetan Sidasari masih kelihatan hijau. Namun tanahnya mulai merekah, mletak-mletak. Beberapa petani berusaha menyiram tanduran dengan menyedot air kali. Namun tidak semua petani memiliki mesin pompa air, bahkan tidak punya modal untuk menyewa.



Tampak kondisi sier (saluran irigasi tertier) yang tidak terdapat air sama sekali.

Sudah lazimnya bulan Juli memang musim kemarau terjadi hampir di seluruh Indonesia. Apalagi katanya kemarau tahun ini dibarengi fenomena El Nino, mengakibatkan musim kemarau yang lebih kering / lebih ekstrim. Berita tentang kekeringan pun tersebar di berbagai daerah. Di Sidasari – Sidaurip, hujan sama sekali tidak turun sekitar 2 bulan terakhir. Sayangnya musim kemarau ini datang ketika petani baru saja selesai musim tandur, saat tanduran butuh air yang melimpah untuk tumbuh. Tidak sesuai harapan petani memang, yang ingin kemarau datang saat biji padi sudah menguning siap dipanen. Inilah kenyataannya, mungkin kemarau yang hadir terlalu dini atau para petani yang terlambat memulai nggarap sawahnya. Hampir seluruh petani Sidasari – Sidaurip mengandalkan tanaman padi, kecuali sedikit saja yang juga menanam palawija. Anomali, ketika petani mulai nggarap sawah, sebaran terendam banjir. Kini sebaliknya air seperti menghilang.

Persawahan di Sidaurip bagian selatan seperti di kidul Jambe Lima, Permohonan, Blabak, Kedung Pakis, Kedung Ringin, atau Tumpangsari kondisinya tampak lebih parah.



Petani juga menggunakan mesin diesel dari traktor untuk memutar mesin pompa air.

Lebaran telah berlalu, wong Sidasari – Sidaurip kembali menatap sawahnya: garing. Para petani tentu sedih melihat keadaan sawahnya, seperti tidak ada harapan. Sebagai anak petani, saya juga sedih. Namun harapan itu selalu ada, dengan do’a, usaha dan tawakal. Ketiadaan hujan dan kekeringan adalah kesempatan umat muslim untuk meminta hujan kepada Allah SWT. Seperti yang terjadi di Kota Hujan, Bogor yang juga mengalami kekeringan dan tidak ada hujan dalam beberapa bulan. Pemerintah dan masyarakatnya kemudian melaksanakan shalat Istisqa. Berselang tidak lama kemudian, Allah SWT turunkan hujan disana, bahkan dengan petir yang menggelegar. Allahu Akbar.

Di bulan Juli ini pula, anak-anak sekolah memulai tahun ajaran baru. Para pemudik pun telah balik ke perantauan. Libur telah usai.
Location: Sidaurip, Gandrungmangu, Cilacap Regency, Central Java, Indonesia

1 komentar:

  1. Wah sudaurip punya website josss pokoke lah....

    Info obat herbal
    www.solusikesehatanalami.com

    BalasHapus

 
Terima kasih atas kunjungannya. Kritik, saran, informasi dan lain-lain dapat dikirimkan melalui kontak yang tersedia